Ini Dia 5 Penyebab Terjadinya Inflasi

Inflasi menjadi momok pembicaraan oleh seluruh negara. Berbagai negara selalu membuat kebijakan untuk menekan inflasi. Melihat kejadian masa lalu, inflasi dapat menyebabkan krisis ringan hingga besar. Sehingga wajar jika inflasi harus dikendalikan.

Inflasi menurut Winardi adalah suatu periode pada masa tertentu ketika kekuatan dalam membeli menurun. Difinisi ini akan terjadi bila nilai uang yang didepositokan beredar lebih banyak dibandingkan atas jumlah barang atau jasa yang ditawarkan. Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab timbulnya inflasi. Berikut adalah beberapa penyebabnya.

Inflasi Karena Permintaan (Demand Full Inflation)

Inflasi ini terjadi ketika permintaan atau daya tarik masyarakat yang kuat untuk mendapatkan barang dan jasa. Peristiwa ini akan membuat masyarakat mengkonsumsi suatu barang lebih banyak dari biasanya. Tingginya permintaan akan barang tersebut, dan tidak diiringi dengan penambahan penawaran (penjual produk) akan menyebabkan kelangkaan barang di pasar. Inilah yang menjadikan pemicu kenaikan harga barang.

Inflasi Karena Bertambahnya Uang yang Beredar (Quantity Theory Inflation)

Inflasi disebabkan karena bertambahnya uang yang beredar dikemukakan oleh kaum klasik yang menyatakan bahwa ada keterkaitan antara jumlah uang yang beredar dengan harga-harga. Apabila jumlah barang tetap namun jumlah uang yang beredar lebih besar dua kali lipat, maka harga barang pun mejadi mahal dua kali lipat.

Hal diatas bisa di analogikan ada suatu daerah, dimana didaerah ini banyak masyarakatnya yang melakukan perdagangan hingga keluar daerah. Ketika seluruh barangnya terjual habis diluar daerah, maka pedagang tersebut membawa banyak uang (keuntungan besar). Dari peristiwa ini maka didaerah tersebut akan bertambah uang yang beredar. Sehingga orang tersebut akan membelanjakan barang untuk keperluannya bahkan melebihi dari kebiasaannya, hal ini akan memicu kenaikan harga.

Inflasi Karena Kenaikan Biaya Produksi (Cost Push Inflation)

Setiap pengusaha tentu menginginkan keuntungan dari setiap produknya. Keuntungan didapat dari jumlah penjualan dikali harga jual dikurang seluruh biaya produksi, sehingga tercipta laba perusahaan.

Karena itulah biaya produksi menjadi salah satu pertimbangan penentuan harga jual. Sehingga ketika biaya produksi naik, perusahaan akan langsung menyesuaikan dengan harga jual.

Inflasi Campuran (Mixed Inflation)

Inflasi campuran ini terjadi karena adanya kenaikan penawaran dan permintaan. Hal ini terjadi karena adanya ketidakseimbangan antara penawaran dan permintaan. Ketika permintaan terhadap suatu barang atau jasa bertambah, kemudian mengakibatkan persediaann barang dan faktor produksi menjadi turun.

Sementara itu, pengganti atau substitusi untuk barang dan jasa tersebut terbatas atau tidak ada. Keadaan yang tidak seimbang ini akan menyebabkan harga barang dan jasa menjadi naik. Inflasi jenis ini akan sangat sulit diatasi atau dikendalikan ketika kenaikan supply akan suatu barang atau jasa lebih tinggi atau setidaknya setara dengan permintaan.

Inflasi Karena Struktural Ekonomi yang Kaku (Structural Theory Infation)

Menjelaskan penyebab inflasi dari segi struktural ekonomi yang kaku. Produsen tidak bisa mencegah dengan cepat kenaikan permintaan yang akan diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk. Akhirnya permintaan sulit dipenuhi saat ada pertumbuhan jumlah penduduk.

Secara mudahnya, inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara terus menerus. Inflasi merupakan kejadian atau gejala ekonomi yang tidak bisa dihilangkan secara tuntas, namun tidak selamanya inflasi itu buruk. Adanya inflasi menandakan masih adanya daya tawar-menawar yang terjadi.

Sumber : www.jurnal.id

Bagikan Artikel ini