Orang Tua Harus Tahu, Anak Zaman Now Berkompetisi dengan Mesin


Isu buruh Cina? Sebentar lagi itu akan basi. Isunya bukan lagi Cina vs bumiputera, tapi manusia vs robot. (tirto.id)
Perkembangan teknologi sangat terasa pada masa ini. Kecerdasan manusia terus berkembang seiring waktu. Mesin-mesin banyak diciptakan untuk membantu pekerjaan manusia.

Perlu dipahami orang tua, anak zaman now berkompetisi dengan mesin dalam mendapatkan perkerjaan. Pertanyaannya? Mampukah anak Anda menjadi pemenang dalam kompetisi ini? Tiap tahun mesin mengalami inovasi dan penyempurnaan, bagamana dengan kemampuan anak Anda? Pertanyaan yang patut direnungkan!

Pemecatan karena mesin sedang dan sudah terjadi. Pada tahun 1990 terjadi pemecatan hingga ratusan ribu pekerja di Amerika Serikat. Ini terjadi karena ada revolusi industri. Saat ini sudah memasuki revolusi industri jilid 4.0. Para pekerjaa manusia akan diresafel dengan robot pekerja.

Perubahan uang menjadi e-money (uang elektronik) turut menyumbang pengurangan pekerja. Hal ini disebabkan transaksi di pintu tol tidak memerlukan petugas dalam proses transaksi. Dengan e-money pelanggan cukup menempelkan kartu e-money ke mesin yang telah disediakan, kemudia saldo akan terpotong secara otomatis. Begitu praktis dan cepat.

Generasi saat ini juga sudah jarang melakukan transaksi di bank. Generasi now lebih suka bertransaksi melalui mesin Automated Teller Machine (ATM). ATM memperi pelayanan praktis, mudah dan cepat dalam memberikan perlayanan. Datang ke bank hanya sesekali jika ada permasalahan atau menambah saldo debit, itu pun untuk beberapa bank sudah bisa dilakukan di mesin ATM. Saat ini 85 persen transaksi bisa dilakukan di ATM tanpa harus di bank. Mau kemanakah para teller bank?

Kalau ini terus menerus terjadi, suatu hal yang tidak mustahil akan ada pengurangan karyawan bank di bagian teller. Belum lagi adanya finteck, yang saat ini hampir seluruh fungsi bank bisa dilakukan finteck. Menambah deretan panjang akan pengurangan tenaga pekerja di bank.

Sebuah studi yang dilakuan oleh McKinsey Global Instititute dilansir dari liputan6.com mengatakan akan ada 800 juta pekerja di dunia akan diganti mesin. Diperkirakan akan terjadi pada tahun 2030.

Masih situs yang sama, wadah pemikir layanan publik, Reform, membeberkan pada tahun 2030 akan ada 90 persen  dari 137.000 staf administratif di Whitehall Inggris akan diganti robot. Bukan hanya itu saja, robot yang diciptakan mampu melakukan 250.000 pekerjaan sektor publik atau PNS. Ini membuktikan PSN sekali pun bisa diganti robot.

Dilansir dari hipwee.com, saat ini UCSF Medikal Center telah meluncurkan robot farmasi yang diperkerjakan di dua rumah sakitnya. Sedangkan, Google saat ini telah mengembangkan mobil tanpa awak.  Kendaraan ini telah berjalan 1000 mil tanpa bantuan manusia.

Situs yang sama juga menyebutkan sudah ada robot bernama Smacc yang memiliki kemampuan membantu pekerjaan akuntan. Robot ini bisa mengelolah data-data dari nota dan dokumen akuntansi lainnya supaya terbaca mesin. Selanjutnya mesin akan melakukan enkripsi dan perhitungan sesuai dengan perintah yang diingkan.

Apa bila berkunjung ke Jepang, Anda akan terkejut melihat ada robot dipekerjakan sebagai koki  lengkap dengan pramusaji.

Bagaimana dengan Indonesia?

Saat ini pengusaha selalu mencari cara untuk melakukan penghematan biaya dan waktu pembuatan produk dapat dilakukan dengan cepat. Pemikiran ini juga merasuki pemikiran pengusaha Indonesia. Sehingga mesin menjadi pilihan suatu solusi atas dilema yang terjadi.

Menurut McKinsey Global Instititute, di Indonesia akan ada pengurangan 52,6 juta pekerja pada tahun 2030. Jumlah ini setara dengan 52 persen tenaga kerja Indonesia.

Data BPS  pada Februari 2018 menyebutkan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 5,13 persen. Dengan 6,34 persen berada di kota dan 3,72 persen berada di daerah desa.

Melihat data pengangguran dan hasil riset ini, Jokowi angkat bicara atas permasalahan ini. Jokowi tidak percaya dengan hasil riset ini. Menurutnya ini adalah peluang yang besar untuk melakukan pengembangan dalam ekonomi.
"Saya tidak percaya. Saya percaya bahwa revolusi industri 4.0 akan melahirkan jauh lebih banyak lapangan kerja baru daripada jumlah lapangan kerja yang tadi disampaikan oleh McKinsey akan hilang," ujarnya. (tempo.co)
 Perkataan Jokowi sangat tepat. Apa bila kita melihat ke masa lalu. Dimana dahulu ada profesi sebagai penyalin naskah. Profesi ini sangat digemari manusia pada masa ini. Semua berubah ketika mesin cetak dan fotocopy ditemukan. Orang mulai beralih ke mesin dari pada harus mencari seorang penyalin naskah.


Pekerjaan sebagai penyalin naskah menjadi kenangan dimasa lalu. Profesi lama telah hilang dimakan waktu, profesi baru mulai tumbuh subuh. Bisnis percetakan dan fotocopy mulai bergeliat diseluruh dunia.

Profesi baru akan bermunculan sesuai dengan keadaan. Pertanyaannya? Mampukah kids zaman now melihat pelung tersebut atau tergusur dari kerasnya dunia kerja!


Berubah atau Mati

Dinosaurus merupakan binatang yang telah punah. Hewan ini punah bukan karena lemah, bukan juga karena tidak memiliki taring yang kuat, melainkan tidak mampu menyesuaikan terhadap lingkungan yang terus berubah. Cuaca berubah, keadaan  berubah, dinosaurus tidak berubah dan  gagal menyesuaikan diri sehingga punah.

Begitu juga untuk menjadi pemenang dalam kontestasi ini, kita harus berubah. Sesuatu yang dulu dianggap mujarab untuk menjadi unggul, bisa jadi sudah usang dan tidak relevan di era ini.

Ini bukan lagi era industri. Dimana yang memiliki modal besar atau memiliki pendidikan tinggi akan jadi pemenang.

Ada yang mengatakan, siapa yang memiliki informasi, dia akan menguasa dunia. Hal ini juga sudah relevan lagi, keadaan sudah bergeser menjadi era konseptual.

Siapa yang akan menjadi pemenang di era konseptual?

Di era ini yang akan menjadi pemenang adalah orang yang memiliki konsep. Orang yang memiliki konsep brilian bahkan ansurd di luar pikiran manusia.
Membuat konsep brilian dibutuhkan daya pikir kritis, inovatif, kolaborasi, dan kreativitas yang tinggi. Tanpa hal itu akan sangat sulit menemukan konsep spektakuler.

Saat ini sekolah belum mampu menjawab tantangan hal ini. Bahkan SMK yang diharapkan dapat mengurangi pengangguran malah memberi sumbangan terbesar angka pengangguran di Indonesia.

Perlu revormasi pendidikan yang sesuai untuk menjawab tantangan era revormasi industri jilid 4.0.

Era ini tidak membutuhkan manusia-manusia pasif, yang diciptakan sekolah dari hasil didikan duduk diam, tangan dilipat, dan menyalin jawaban-jawaban. Jika itu yang dihasilkan, itu bisa dikerjakan oleh robot. Bahkan robot bisa mengerjakan lebih baik dan cepat dari anak Anda.

Sekolah harus bisa menggali dan menumbuhkan bakat dan kemampuan anak. Sehingga sekolah bisa menciptakan generasi yang unggul bukan generasi pekerja seperti robot.

Para siswa SMAN 1 Banyuwangi dengan buku-buku karyanya.(kompas.com)

ara siswa SMAN 1 Banyuwangi dengan buku-buku karyanya.(KOMPAS.COM/Ira Rachmawati)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Budayakan Literasi, Sekolah Ini Rutin Terbitkan Buku Karya Siswanya", https://regional.kompas.com/read/2017/11/02/06420031/budayakan-literasi-sekolah-ini-rutin-terbitkan-buku-karya-siswanya.
Penulis : Kontributor Banyuwangi, Ira Rachmawati
Ada yang menarik dari SMAN 1 Banyuwangi. Disaat sekolah lain hanya menempelkan bahkan hanya menumpuk karya tulis siswa. Sekolah ini malah mengumpulkan dan menerbitkan setiap karya siswa menjadi buku. (kompas.com)

Ini sangat bagus untuk meningkatkan kepercayaan siswa. Dengan diterbitkan karyanya membuat siswa akan terangsang untuk terus menciptakan ide-ide baru dan tidak mustahil akan menjadi  pengubah dunia.


Peran Orang Tua Menumbuhkan Kreativitas Anak

Rumah sebagai media pendidikan pertama dan  menjadi penentu awal perkembangan anak. Orang tua memiliki peran atas kehancuran atau kesukses anak pada masa yang akan datang.

Masa pertumbuhan anak harus diasah dengan berbagai hal yang menarik dan kreatif. Sehingga hasrat anak untuk untuk mengatahui banyak hal dapat dilakukan secara mendiri bukan karena paksaan.

Mendidik anak bukan dilakukan dengan paksaan. Bukan seperti mendidik binatang yang akan ditampilkan dalam pertunjukan sirkus. Jika itu yang terjadi, anak hanya akan menurut ketika Anda sebagai orang tua berada didekatnya. Ketika Anda jauh, Anak akan melakukan perbuatan melenceng dari garis suratan.

Selain hal itu, pemaksaan terhadap anak, membuat kemampuan dalam berfikir dan menganalisa akan mengalami kemerosotan. Penyebabnya karena selama ini hanya menuruti ucapan Anda. Dia tidak tau apa yang harus dilakukan ketika Anda tidak memberikan intruksi. Diam seperti robot, itulah kenyataannya.

Ketika rumah berantakan, seharusnya ucapkan “Alhamdulillah..Rumahku berantakan”.  Itu adalah kenikmatan. Anak Anda sedang berproses dalam mengembangkan kemampuan.

Rumah berantakan mendakan ada tanda-tanda kehidupan. Coba ingat ketika anak masih bayi, bukankah Anda yang mengajari anak untuk bermain dan berbicara. Lantas kenap ketika anak ingin bermain, dan berbicara dengan Anda, tawaran ini malah dilepehkan mentah mentah.

Coba lihat iklan di TV, apa ada produk yang menawarkan agar anak tumbuh dengan lesu, murung, pendiam, hanya duduk-duduk saja. Tentu tidak ada. Kenapa? Karena apa yang dilakukannya adalah normal. Sangat aneh ketika ada anak yang hanya murung, duduk diam, bisa jadi anak itu sedang sakit.

Wahai para orang tua, pergilah kemasa lalu. Lihat apa yang Anda lakukan dimasa kecil. Kenapa Anda lupakan masa kecil itu. Saat masa kecil, bermain menjadi kebutuhan pokok. Disisi lain, bermian bisa menumbuhkan kemampuan anak dalam berfikir dan menyelesaikan permasalahan yang akan berguna ketika besar kelak.

“Dalam meja yang berantakan adalah tanda pikiran yang berantakan, maka apa arti dari meja yang kosong?” Albert Einstein.

Saat menjadi anak, betapa kata “JANGAN” menjadi momok menyebalkan bagi anak. Banyak yang dilarang. Padahal betapa banyak barang yang dingin dijadikan objek penelitian anak.

Berilah keleluasaan kepada anak untuk mengexplor setiap apa yang diinginkannya. Sehingga daya kreativitas tetap terjadi hingga ia menginjak dewasa dan menjadi pemenang dalam kontestasi bersaing dengan mesin.

Kemampuan anak dipengaruh terhadap pola asuh dan pendidikan yang didapat oleh anak. Tentukan metode dan cara yang tepat untuk menciptakan generasi terbaik!


#SahabatKeluarga

Belum ada Komentar untuk "Orang Tua Harus Tahu, Anak Zaman Now Berkompetisi dengan Mesin"

Posting Komentar

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel