Yuk Berkenalan dengan Jenis-Jenis Investasi
Minggu, 01 Januari 2017
Tulis Komentar
Cara cerdas dalam mengelolah uang adalah investasi. Cuman ada ada timbul pertanyaan, apakah investasi benar-banar menguntungkan? Dan jenis investasi apa yang cocok?
Sama dengan pisau, setiap apa yang ada didunia pasti mempunyai dua bagian. Begitu juga dengan yang namanya investasi, mempunyai kelebihan dan kekurangan. Mempunyai keuntungan juga memiliki resiko dalam berinvestasi. Kemungkinan terjadinya kerugian juga ada. Untuk itulah sahabat harus mengetahui jenis-jenis investasi, agar sahabat bisa tahu jenis-jenis investasi yang cocok untuk sahabat. Dengan begitu kita bisa menjadi investor yang cermat dan cerdas dalam memilik investasi.
Ada banyak refrensi mengenai jenis dan produk investasi, mulai yang berdasarkan resiko, keuntungan, dan berdasarkan tujuan berinvestasi.
Langsung saja kita bahas mengenai produk investasi yang diminati di Indonesia :
1. Deposito
Investasi ini, menyerupai tabungan biasa. Deposito memiliki likuiditas yang tinggi, kurang resiko, serta pengembalian atau keuntungan yang diterima juga kecil. Deposito dilakukan antara 3, 6 sampai 12 bulan saja. Cara memulainya dengan datang ke bank tertentu, selanjutnya kita menyimpai modal kita di bank tersebut dengan menyepakati jangka waktu penyimpanan. Kemudian dari pihak bank akan menawarkan persentasi bunga, tentu bunga tersebut jauh lebih besar dari bunga tabungan biasa. Berinvestasi produk deposito tidak bisa diambil kapan pun, seperti tabungan pada umumnya. Deposito bisa diambil jika waktu perjanjian sudah habis, jika investor melanggar maka akan diberi sanksi atau denda tertentu. Sayangnya bunga yang ditawarkan dalam deposito tidak bisa mengalahkan inflasi, hal ini membuat keuntungan yang didapat tidak terlalu besar.
2. Investasi Emas
Investasi emas sudah ada sejak nenek moyang kita, cuman sekarang sudah lebih berkembang. Saat ini masyarakat sudah bisa berinvestasi dengan emas batangan, emas dinar, maupun koin emas. Saat ini juga sudah banyak bank yang menawarkan produk investasi emas bahkan pegadaian syariah juga ikut andil dalam meramaikan produk investasi jenis emas. Investasi emas juga dengan berkebun emas. Setiap produk investasi emas memiliki resiko dan keuntungan yang berbeda. Dalam berinvestasi emas, investor harus memiliki keterampilan dan keahlian yang lebih tinggi dari pada investasi deposito. Tapi sejauh ini investasi emas selalu bisa bersaing dengan laju inflasi yang terus mengalami kenaikan.
3. Franchise
Menanamkan modal dalam bentuk franchise saat cocok untuk orang yang mau memiliki usaha tapi tidak tahu usaha apa, bagaimana mengelolahnya? Franchise bisa menjadi salah satu pilihan untuk sahabat. franchise bisa diartikan nama dan sistem suatu produk yang sudah terkenal. Saat ini sudah banyak jenis-jenis usaha yang menawarkan pakek franchise, mulai dari usaha ritel, kecantikan, developer, kuliner, dan lain sebagainya. Contoh dari jenis produk franchise tekenal adalah indomaret dan alfamart. Dengan membeli produk franchice, investor sudah tidak perlu pusing mengenai sistem, pemasaran, produk karena semua sudah disediakan oleh pemberi franchise, investor hanya tinggal menjalankannya saja.
4. Investasi Properti
Dalam berinvestasi properti, hal ini sama dengan investasi emas. Investasi properti merupakan jenis investasi yang sudah lama ada. Banyak orang-orang kaya zaman dahulu yang mengalihkan kekayaannya ke bidang properi, seperti tanah dan rumah. Sehingga orang yang kaya pada zaman dahulu banyak disebut-sebut tuan tanah, karena banyaknya tanah yang dimiliki.
Investasi properi memiliki beberapa tipe, ada investor yang membeli properti untuk dijual kembali dengan harga tinggi dan ada juga investor yang membeli properti untuk disewakan.
Keuntungan yang didapat jika berinvestasi di peroperti sangat menggiurkan, hal ini dikerenakan jumlah tanah yang sedikit sedangkan permintaan tinggi. Hal ini yang menyebabkan harga properti tiap tahun mengalami kenaikan. Namun, intrumen ini juga memiliki kekurangan, kekurangannya adalah banyak biaya yang harus dikeluarkan, seperti biaya perawatan, dan biaya pajak bumi dan bangunan, selain itu jika dalam keadaan terdesak akan sulit untuk mencairkannya, hal ini dikarenakan harga yang mahal dan keadaan ekonomi sedang menurun.
5. Obligasi
Obligasi merupakan meminjamkan sejumlah uang kita kepada perusahaan atau negara yang digunakan untuk pengelolahan perusahaan atau kegiatan negara. ORI (Obligasi Ritel Indonesia) merupakan obligasi yang diterbitkan pemerintah yang digunakan untuk membantu pembiayaan anggaran negara, pengembangan BUMN, hingga mengubah cara pandang masyarakat agar memulai berinvestasi bukan hanya menyimpan uang. Setelah membeli obligasi yang diterbitkan oleh perusahaan maupun negara, maka investor akan mendapatkan bungan dengan persentasi yang lebih besar dari bunga tabungan di Bank. Saat kita memberikan pinjaman uang, kita akan mendapatkan surat utang dalam jangka waktu antara menengah hingga panjang. Jumlah besaran bunga tertera dalam surat utang tersebut. Berinvestasi di obligasi menawarkan banyak keuntungan, seperti keamanan, prosedut tidak sulit, dan mendapatkan capital gain. Sedangkan kekurangan dari obligasi adalah modal yang cukup besar, kemungkinan perusahaan tidak berhasil melakukan pembayaran atas pinjaman pokok, mungkin terjadi. Itu sebabnya untuk berinvestasi dalam bentuk obligasi harus memiliki pengetahuan yang cukup agar hal tersebut tidak terjadi, jika hal tersebut terjadi, maka akan rugi besar.
6. Saham
Berinvestasi saham, maka kita akan memiliki lembaran saham yang menandakan ikut mempunyai perusahaan tersebut. Adanya saham tersebut, maka kita berhak atas keuntungan dari perusahaan sesuai dengan lembaran saham yang kita miliki. Sebelum membeli saham kita harus tahu , profil dari perusahaan tersebut, sebagai bahan pertimbangan, apakah perusahaan akan memberikan keuntungan atau malah membuat kita rugi! Setiap saham yang kita beli, kita berhak untuk menjual kembali saham tersebut kedalam Bursa Efek Indonesia(BEI). Jika saham yang kita jual jauh dari harga permintaan maka penjualan saham tidak langsung bisa terjadi, saham kita harus masuk kedalam antrian bursa efek. Keuntungan dari investasi saham sangat besar, dan juga memiliki resiko sangat besar juga. Jika salah mengambil langkah tidak mustahil uang kita yang banyak akan hilang seketika. Dianjurkan untuk yang pemula mengikuti pelatihan atau sekolah saham, atau bisa juga memiliki konsultan keungan pribadi agar ada orang yang mendampingi, hal ini akan mengecilkan profil resiko kita.
7. Reksa Dana
Reksa dana hadir menjawab semua keinginan semua pihak. Dalam berinvestasi di reksa dana tidak memelukan modal besar, dan bisa membeli intrumen lainnya yang berkaitan dengan modal besar dan untung besar. Mau tau caranya bisa terjadi?
Reksa dana merupakan sebuah wadah untuk mengumpulkan dana dari investor untuk diinvestasikan dalam berbagai produk investasi lainnya, seperti saham, obligasi ataupun campuran. Investasi ini bermodal kecil, sebagai pembuktian untuk cukup dengan uang Rp100.000.00 kita sudah bisa memulai berinvestasi di reksa dana. Nanti uang dari para investor sudah terkumpul, uang tersebut akan dimasukkan kedalam bursa efek dengan produk obligasi dan saham. Dari situlah kita akan mendapatkan keuntungan, tentunya kita tidak perlu ribet melakukan pengawasan terhadap naik turunnya efek. Hal ini dikarenakan dari pihak manager investasi yang bekerja mengelolah dana kita. Reksa dana sangat cocok untuk siapa pun, baik yang baru belajar maupun yang sudah mahir, untuk yang sibuk maupun yang tidak sibuk, baik yang modal besar maupun kecil. Hal yang paling penting lagi, jika berinvestasi di reksa dana bisa mengalahkan laju inflasi.
Demikianlah pemaparan mengenai jenis-jenis dari investasi, semoga sahabat bisa mendapatkan ilmu dari artikel ini, dan bisa saling berbagi ilmu dengan yang lainnya.
Sekian dan terima kasih
Daftar pustaka :
Elekson Marojahan,S.E.,DKK. Step by Step “Main” Reksa Dana untuk Pemula. Cemerlang Publishing. 2014.
Belum ada Komentar untuk "Yuk Berkenalan dengan Jenis-Jenis Investasi"
Posting Komentar