Dahsyatnya UKM dalam memajukan perekonomian daerah terutama mengentaskan pengangguran
Selasa, 19 Desember 2017
Tulis Komentar
Digitalisasi membuat arus perubahan, dahulu jika orang berbelanja harus datang langsung ke toko-toko atau minimarket. Sedangan saat ini, untuk belanja sudah bisa dilakukan melalui smartphone. Dengan kemudahan yang ditawarkan dalam bertransaksi online, menjadikan daya tarik untuk bertransaksi online, terutama pada generasi kids jaman now.
Pangsa pasar dalam memasarkan produk di dunia digital sangat besar, ini membuat banyak pelaku usaha yang memasarkan secara online. Saya mencontohkan anak saya, sejak kuliah sudah mulai berbisnis tas secara online. Ini membuat ia memiliki jaringan yang luas hingga keseluruh Indonesia.
Melakukan bisnis secara online lebih menguntungkan ketimbang melakukan bisnis secara offline. Untuk membuktikannya, saya menganalisa usaha anak saya, yang ketika itu telah membuka toko di pasar senin dengan biaya sewa cukup mahal, sekitar Rp 90 juta per tahun. Dalam usahanya, ia mendapatkan keuntungan bersih dari offline sekitar Rp 15 juta, dan untuk bisnis online mendapatkan keuntungan Rp 25 juta. Betapa menguntungkan bisnis secara online, selinsihnya bisa mencapai Rp 10 juta.
Sedikit mengingat masa lalu pada tahun 1998, pada saat itu Indonesia mengalami krisis moneter. Salah satu sektor yang tangguh dan tidak tergoyahkan adalah koperasi dan UMKM. Banyak bank yang mengalami likuidasi, hanya koperasi dan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) yang mampu menyelamatkan negara Indonesia dari badai krisis moneter.
Indikator kemajuan suatu negara juga ditentukan berdasarkan jumalah UKM disuatu negara. Di negara maju, rata-rata jumlah UKM kurang lebih 20 persen dari jumlah penduduk. Sedangkan di Indonesia baru sekitar 6 – 7 persen. Ini menyebabkan berbagai kalangan, berbagai pejabat negara kita, dan berbagai kalangan akademisi selalu mengatakan Koperasi dan UMK adalah tulang punggung ekonomi nasional.
Bagaimana dengan provinsi Jambi? Menurut data terahir, provinsi Jambi memiliki 98.105 UKM yang tersebar di 11 kabupaten dan kota. Saat ini pemilik UMK terbesar adalah kabupaten kerinci dengan jumlah 32.000 UKM. Menurut data juga, UKM Jambi menyerap tenaga kerja sebesar 90 persen.
Peran pemerintah mengembangkan UKM
Peran yang dimiliki oleh Koperasi dan UKM dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah sangat besar. Dicontohkan kenapa tingkat inflasi di Jambi mengalami kenaikan! Ini disebabkan karena UMK di Jambi membeli gas 3 kg mahal. Kenaikan bisa mencapai 7 ribu hingga 10 ribu, terutama didaerah-daerah yang jauh dari perkotaan.
Dalam mendorong UKM di daerah, banyak regulasi dan fasilitas-fasilitaas, serta kemudahan-kemudahan lainnya untuk mendorong sektor UKM. Namun, tidak banyak UMK yang mengetahui hal ini. Pada tahun 2017, Dinas koperasi dan UKM Jambi telah meluncurkan dana hibah kepada Wirausaha Pemula (WP) sebesar 490 juta rupiah. Masing-masing WP akan mendapatkan 10 juta hingga 13 juta yang telah diberikan kepada 39 WP. Program WP diberikan kepada UKM tanpa anggunan, ini karena biasanya seseorang baru memulai usaha tidak ada memiliki aset yang bisa menjadi anngunan, pemerintah mempermusah proses ini sebagai komitmen pemerintah dalam pengembangan UKM.
Selain WP, Dinas Koperasi dan UKM memiliki program pembiayaan Ultra Mikro atau disebut dengan UMi. Sama seperti WP, UMi juga tidak mememerlukan anggunan, namun dikenakan bunga 2 – 4 persen. Pembiayaan UMi ditujukan pada usaha mikro, yang ingin mengembangkan usahanya seperti ingin pengembangan mini market atau perusahaa yang dimilikinya.
Kemudahan yang diberikan dalam mendapatkan modal usaha agar banyak UKM- UKM yang bermunculan dan seluruh masyarakat bisa sukses dalam berwirausaha. seorang sosiolog dari Inggris mengatakan “ jadikanlah sukses adalah kebutuhan hidup”. Ini harus di tanamkan pada seluruh masyarakat agar bisa hidup menjadi lebih baik.
Belum ada Komentar untuk "Dahsyatnya UKM dalam memajukan perekonomian daerah terutama mengentaskan pengangguran"
Posting Komentar